Ultah Disway

Oleh: Dahlan Iskan

Ultah Disway
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selamat ulang tahun pembaca Disway! Selamat ulang tahun, ulang tahun, ulang tahun, ulang tahun, kepada pembaca Disway sejak 4 tahun lalu.

Pantun Ulang Tahun

Disway edisi ulang tahun tanggal 9 Februari 2022, akan diisi oleh pantun. Hanya pantun. Saya minta tolong para Pantunis Disway untuk mengisinya: Pak Thamrin Dahlan, Aryo Mbediun, Mbah Mars, Sadewo, Robbah Batang, Leong Putu untuk berpantun. Tolong kirim ke Redaksi@Disway.id. Paling lambat jam 17.00 nanti sore (Selasa Sore) untuk dimuat besok pagi. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Telanjur Pelindo

Komentator Spesialis
Maaf saya koreksi isi tulisannya. 1) Tol Cibitung-Cilincing baru selesai tahap 1, cuman beberapa km cibitung, sampai telaga asih. Dan itu masih jauh dari Priok. Masih 3/4 lagi to go. Saya yakin paling cepat juga akhir tahun depan baru selesai. 2) Truk dari cikarang dan sekitarnya umumnya ke priok tidak lewat cawang. Tetapi di SS Cikunir lewat Jorr ke priok. Cuman tarif toll memang suangat mahal. 3) Rencana pelabuhan bekasi-karawang sudah diganti pelabuhan Patimban. Jepang wes gak omes, mereka membuat pelabuhan Patimban. Perkiraan saya hanya akan fokus untuk automotive, seperti ekspor mobil dll.   4) Tol Cibitung-Cimanggis sedang dikerjakan. Tapi entah kapan selesai. Awal pembangun semangat, heboh di kedua ujung. Membuat lalin di jalan transyogi dan kawasan MM2100 macet parah. Giliran progres pembangunan ruas tengahnya terasa lelet. Ada apa ? Ruas tol cibitung-cimanggis ini sebenarnya menjanjikan. Karena memotong waktu tempuh dari timur ke bogor sangat significant. Cuman mungkin terjadi kanibalisasi pemakai toll Jorr 2.

Aji Muhammad Yusuf
Bagaimana menyelesaikan persoalan hutang BUMN?. Ayolah, yang pinter kan kalian: @aryo, @udin, @amat, @mbahmars, @mirza. Masak saya yang mikir. Iya nggak mampu (wkwkwk). Mengutip dari detik.com, total jumlah populasi pada saat ini sekitar 7,85 miliar jiwa. Sementara diameter bumi sendiri 12.742 Km. Anda sudah tau harus melakukan apa.

Mirza Mirwan
Alinea pembuka edisi hari ini mengingatkan saya pada Pak Richard Joost Lino, yang lebih dikenal sebagai RJ Lino. Saat Pelindo II, melalui cucu perusahaannya: PT Akses Pelabuhan Indonesia, mengakuisi saham MTD Capital Bhd pada April 2015 dulu RJ Lino adalah direktur utama Pelindo II. Selama tiga tahun menjadi Menteri BUMN, Pak DI tentu tahu benar seperti apa RJ Lino. Sayang sekali, beberapa bulan kemudian, saat ia sedang memimpin rapat direksi tiba-tiba dilayar TV nongol jurubicara KPK mengumumkan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan Derek Kontainer Dermaga (Quay Container Crane) di tiga pelabuhan: Panjang (Lampung), Palembang dan Pontianak, pada tahun 210. Kasus RJ Lino itu baru diputus di pengadilan Tipikor Jakarta pertengahan Desember kemarin. Vonisnya 4 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Tetapi majelis hakim Tipikor: Rosmina (ketua), Teguh Santosa dan Agus Salim (anggota) ternyata tidak kompak dengan vonis itu. Sang ketua majelis, Rosmina, menyatakan "dissenting opinion". Makanya amar putusan dibacakan hakim anggota. Yang menarik adalah nota pembelaan RJ Lino. Ia bercerita, empat hari setelah dinyatakan sebagai tersangka ia dipanggil Menteri BUMN, pengganti Pak DI yang anda sudah tahu. Sang menteri bilang presiden minta agar RJ Lino mengundurkan diri, karena sudah menjadi tersangka. RJ Lino menolak, karena dengan mengundurkan diri berarti ia mengaku bersalah. Sementara ia tidak merasa keputusannya dalam hal pengadaan tiga QCC pada 2010 dulu suatu kesalahan. RJ Lino minta Menteri BUMN bilang ke. presiden untuk memecatnya saja. Lalu, di hadapan RJ Lino sang menteri menelepon presiden. Dan sang presiden bilang RJ Lino tak boleh dipecat. Meski harus dipenjara 6 tahun -- tuntutan jaksa waktu itu -- ia tetap akan mengambil keputusan yang sama bila ada kesempatan lagi. Atas vonis 4 tahun itu jaksa KPK mengajukan banding. Entah bagaimana hasilnya, saya belum baca beritanya.

SAYA lupa kalau hari ini ulang tahun Disway. Saya baru ingat ketika hari sudah senja kemarin: ketika mendapat kiriman artikel mas Joko Intarto: Nostalgia Disway.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News