Ultah Jakarta, Kiprah 'Gubernur Maksiat' Membangun DKI dengan Duit Judi

Menurut Bang Ali, Jakarta adalah kota industri. Oleh karena itu, wajar warganya butuh hiburan.
“Biarkan mereka menghibur diri. Tidak apa-apa. Kan, tidak mungkin lima juta penduduk Jakarta menjadi malaikat semua,” ucapnya dalam wawancara yang kemudian dibukukan menjadi ‘Pers Bertanya Bang Ali Menjawab’ suntingan Ramadhan KH itu.
Soal legalisasi judi, Bang Ali melakukannya tanpa persetujuan DPRD DKI. Dia menyadari para wakil rakyat Jakarta tidak akan menyetuju idenya karena judi diharamkan dalam agama.
“Semua agama melarang,” katanya.
Oleh karena itu, Bang Ali tidak mau melibatkan DPRD DKI untuk urusan legalisasi perjudian. Namun, dia memperuntukkan perjudian itu khusus bagi warga Tionghoa.
Selanjutnya, DPRD hanya mengawasi kegiatan perjudian itu. Adapun pemasukan dari pajak hasil judi masuk ke APBD DKI.
“Di situlah seninya. Jadi, konstitusional, diperiksa, diawasi oleh DPRD,” tuturnya.
Bang Ali pun rela dituduh gubernur judi. Namun, sisi positif dari legalisasi judi itu bukan hanya pada lonjakan pemasukan bagi DKI, melainkan juga matinya perjudian liar.
Bang Ali semasa menjadi gubernur DKI melegalkan perjudian, mendirikan lokalisasi Kramat Tunggak, dan mengizinkan kelab malam serta tempat-tempat sauna.
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Situs Judi Online Marak di Garut, Pemerintah Didesak Bertindak
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ
- Damkar DKI Tangani 6.800 Kasus Lainnya di 2024, 4 Kali Lipat Melebihi Kebakaran
- 43 Tahun Sarana Jaya: Mengukir Prestasi dengan Kinerja Positif
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi