Ultah ke-150 Tahun, HKBP Berharap SBY Hadir
Minggu, 28 Agustus 2011 – 23:20 WIB
Sama halnya dengan Nommensen. Menurut Mori, saat menjejakan kaki di Bukit Siatasbbarita pada November 1863, Nommensen berkata "Ini adalah langkah kecil seorang misionaris, tapi langkah besar bagi peradaban bangsa Batak. Lewat Nommensen inilah, lanjut Mori, orang Batak mengalami era baru dalam kehidupan sosial maupun spiritual.
"Dengan jemaatnya yang mencapai 4,5 juta lebih, HKBP sekarang sudah menjadi aset Indonesia. Kita juga sudah tersebar di luar negeri seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia, dan negera lain," kata Mori, yang juga merupakan penasihat dalam oratorium kali ini.
Ketua Panitia Oratorium, Tuan Harris Koster Rajagukguk menambahkan, dilihat dari sejarah memang sulit bagi Nommensen masuk ke Batak. Budaya dan perilaku orang Batak yang kala itu tergolong barbar, menurut Tuan Harris, menjadi penghalang utama masuknya Kristen. "Tapi itu tak mengurungkan IL Nommensen memberitakan injil di Tanah batak," sambungnya.
Lewat perjuangan yang lama dan tak kenal lelah, Nommensen akhirnya berhasil membangun tempat peribadatan pertama di Saitnihuta, Tapanuli Utara. Berkaca dari perjuangan Nommensen inilah, Tuan HarriS berharap kaum muda dan anak HKBP bisa mengenal akar budaya dan agamanya, sekaligus siap bertanggung jawab pada waktunya kelak. (pra/jpnn)
JAKARTA - Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menggelar pementasan drama atau oratorium masuknya agama Kristen ke Tanah Batak 150 tahun lalu. Oratorium
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat