Ultah Ke-25, Pesta Digelar di Tempat Pengujian Pesawat

’’Biasanya acara Skytrax Awards dilaksanakan di hotel mewah di London. Namun, tahun ini infonya memang berbeda dengan sebelum-sebelumnya,’’ jelas Audrey Progastama Petriny, head of corporate secretary and communication PT Indonesia AirAsia.
Dia membenarkan bahwa venue itu dulu memang gudang, tapi bukan sembarang gudang. Yakni, The Wind Tunnels, tempat menguji aerodinamika pesawat sebelum terbang. Saat The Wind Tunnels masih beroperasi, pesawat diletakkan di tengah dua kipas angin raksasa seberat 600 kg itu.
Bisa dibayangkan betapa kuatnya angin yang dikeluarkan. Ketika mulai beroperasi pada 1935, pesawat Bulldog Biplane menjadi ’’kelinci percobaan’’.
Hingga kini kipas angin raksasa itu masih dirawat dengan baik sehingga bisa menjadi objek penelitian atau objek wisata pendidikan.
’’Pokoknya, tempat ini memiliki sejarah besar bagi dunia penerbangan Inggris,’’ kata Audrey.
Mengapa Skytrax Awards 2014 menggunakan tempat itu untuk malam penganugerahan? Menurut CEO Skytrax Edward Plaisted, penggunaan The Wind Tunnels tersebut ditujukan untuk menandai perayaan ke-25 lembaga yang dipimpinnya.
’’Kami menginginkan tempat yang spesial untuk perayaan ulang tahun ke-25 Skytrax. Dan itu ada di sini,’’ kata Edward saat membuka acara.
Skytrax World Airline Awards merupakan penghargaan bagi insan maskapai penerbangan di seluruh dunia. Penghargaan itu menjadi tolok ukur kualitas layanan operasional maskapai. Penghargaan tersebut merupakan salah satu yang paling bergengsi di industri penerbangan.
ADA yang berbeda dalam penyelenggaraan Skytrax Awards 2014 di London, Inggris, Rabu (16/7). Bila biasanya digelar di sebuah hotel mewah, kali ini
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara