Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara
Anggap Tari Bukan Makanan, Tak Mau Bikin Franchise
Senin, 19 Desember 2011 – 08:08 WIB
Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiri. Selama itu pula, sekolah balet terua di Asia tersebut mencetak ribuan penari. Sabtu (17/12) dan Minggu (18/12) mereka merayakan 55 tahun usianya dengan menggelar drama tari dan musikal. Vicky Burky adalah salah satu ikon tari hasil gemblengannya.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
KARINA sedang galau. Gadis manis yang masih duduk di bangku SMU itu bingung bukan buatan. Di satu sisi, dia senang karena mendapat beasiswa untuk sekolah balet di Amerika Serikat. Di sisi lain, sang ibu menghendakinya untuk fokus di sekolah. "Ibu tidak mau kamu terlalu serius di tari," kata Vita Soebais yang berperan sebagai ibunda Karina.
Gadis berambut panjang itu sedih. Menjadi penari adalah mimpinya. Tapi, dia juga tidak ingin mengecewakan orang tua semata wayangnya. Dengan berat hati Karina akhirnya mengurungkan niat menjadi penari.
"Tapi, saya berjanji. Tidak akan ada lagi anak-anak Indonesia yang gagal menjadi penari. Saya akan mendirikan sekolah tari," kata Karina lantas dipeluk belasan teman dekatnya dengan haru.
Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiri. Selama itu pula, sekolah balet terua di Asia tersebut mencetak ribuan penari. Sabtu (17/12)
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara