Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara
Anggap Tari Bukan Makanan, Tak Mau Bikin Franchise
Senin, 19 Desember 2011 – 08:08 WIB
Maya menuturkan, balet untuk putri sebaiknya dimulai sejak usia lima tahun. Sebab, saat itulah tulang dan postur mereka bisa dibentuk sejak dini. Jika agak tua, proses pembentukan karakter balet agak sulit. Lain dengan lelaki. Mereka bisa mulai belajar tari di usia dewasa. "Tapi, harus benar-benar niat serius dan sangat mencintai balet," kata Maya mewanti-wanti.
Ibu dua anak itu menuturkan, melatih balet pada anak lima tahun susah-susah gampang. Seorang guru balet juga harus bisa ngemong saat mereka rewel. Tapi, kata dia, tidak perlu terlalu repot membujuk mereka agar mau berlatih dansa.
"Kalau mereka rewel atau ngambek, biarkan saja. Mereka akan melihat teman-temannya menari. Nanti pasti ikut-ikut sendiri," katanya.
Beberapa kerepotan saat melatih anak-anak menari balet adalah mereka menolak mengikuti instruksi. Selain itu, mereka menangis dan memaksa pulang. Ada pula balerina kecil itu yang tidak mau masuk ruang latihan.
Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiri. Selama itu pula, sekolah balet terua di Asia tersebut mencetak ribuan penari. Sabtu (17/12)
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408