Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara

Anggap Tari Bukan Makanan, Tak Mau Bikin Franchise

Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara
Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara

Perempuan yang ikut menyumbang koreografi untuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) bagi dewasa dan anak itu menambahkan, mengajar anak menari ada tahapnya. Para guru tidak bisa langsung mengajarkan teknik. Pengajaran tari balet harus diawali permainan.

Setelah itu, baru mengenalkan siswa dengan ritme dan gerakan-gerakan simpel. Jika sudah menguasai, mereka tinggal melatihnya ke level selanjutnya seperti jongkok dan lompat.

Jika calon balerina sudah melampaui tahap itu, selanjutnya bisa sangat gampang. Sebab, kecintaan mereka kepada balet sudah terbentuk. Karena dimulai sejak usia dini, balet sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Tinggal mereka mengasahnya lagi dengan teknik dan latihan rutin.

Maya mengakui, tari sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak ragam tari yang diperkenalkan kepada masyarakat. Misalnya, breakdance dan joget hip hop. Tapi, Maya tidak pernah khawatir. Dia tidak pernah melihat mereka sebagai pesaing.

Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiri. Selama itu pula, sekolah balet terua di Asia tersebut mencetak ribuan penari. Sabtu (17/12)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News