Ultimatum Jokowi, BEM SI Malah Disebut Pahlawan Kesiangan Oleh Sesama Mahasiswa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan Safarianshah Zulkarnaen menanggapi umtimatum yang disampaikan BEM SI kepada Presiden Joko Widodo.
Diketahui, BEM SI mengultimatum Jokowi 3x24 jam terhitung mulai Kamis (23/9) untuk membatalkan hasil tes wawasan kebangsaan dan mengangkat kembali Novel Baswedan Cs sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jika presiden tidak memenuhi tuntutan tersebut, BEM SI mengancam akan turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi.
Di sisi lain, HMI Cabang Jakarta Selatan menilai ultimatum tersebut sudah usang.
"Rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman saja tak ada pengaruh signifikan untuk Jokowi, apalagi BEM SI tiba-tiba muncul menjadi pahlawan kesiangan," kata Safa kepada JPNN.com, Jumat (24/9).
Menurutnya, Jokowi pasif dalam pemberantasan korupsi dan BEM SI dianggap sebagai pahlawan kesiangan.
"Keduanya, sama-sama saya ragukan kejujuran atas dirinya dan perjuangannya," lanjut Safa.
Menanggapi ancaman BEM SI untuk turun ke jalan, Safa mengatakan demonstrasi saat ini tidak lagi relevan.
Organisasi mahasiswa ini menanggapi ultimatum BEM SI kepada Presiden Jokowi dengan enteng
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Gelar Dialog Publik, PB HMI Rekomendasikan Cabut Izin Perusahaan ini di Gorontalo
- Curiga Pernyataan Dasco soal Pembatalan RUU Pilkada Cuma Omon-Omon, BEM SI Minta DPR Terbitkan Surat
- HMI Sumbagtera Dukung Terwujudnya Pilkada Damai, Begini Janji Mereka
- Aksi Demo BEM SI di Istana Negara Dikawal 1.231 Personel Gabungan