Umar Patek jadi Negosiator? Kapolri Bilang Begini
jpnn.com - JAKARTA – Beragam cara dilakukan pemerintah untuk membebaskan 10 WNI anak buah kapal yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Di saat tenggat waktu pembayaran tebusan yang ditawarkan Abu Sayyaf sudah habis, pemerintah dikabarkan "mengutus" beberapa mantan teroris, salah satunya Umar Patek, untuk bernegosiasi. Umar Patek yang menawarkan diri.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah mendengar kabar Umar Patek menawarkan diri.
Namun, ia agak pesimis hal itu berhasil. "Itu agak sulit kita bernegosiasi," kata Haiti di Gandaria City, Minggu (10/4).
Mengapa sulit? Haiti menjelaskan, tentu pemerintah Filipina tak mau memberikan otoritas kepada yang lain untuk berkomunikasi resmi.
Namun, kata dia, ada jalur komunikasi dengan pihak-pihak lain yang bisa dimanfaatkan. "Kalau melalui jalur resmi saya pikir tak memungkinkan," kata Haiti lagi.
Saat ditanya apakah ada upaya negosiasi dari pemerintah RI lagi, Haiti mengatakan, itu sudah dikoordinasi di tingkat Kementerian Luar Negeri. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut