Umar Sumadi, Konstruktor Rumah Murah yang Kini Digandeng Kemenpera
Kuncinya pada Pemangkasan Waktu dan Alat Kerja
Minggu, 12 Agustus 2012 – 00:11 WIB
Sistem Raswari kali pertama diimplementasikan Umar di daerah Indralaya, Palembang, Sumatera Selatan, sembilan belas tahun silam. Di atas tanah 50 hektare, Umar mendirikan 1.800 unit rumah yang harganya saat itu hanya Rp 5 juta. Saking larisnya, saat itu ada 2.000 orang yang masuk daftar tunggu
Sistem itu pula yang telah membuat Djan Faridz kesengsem. Berawal dari sebuah kunjungan ke Palembang, Djan melihat rumah-rumah yang dibangun Umar tersebut. Menpera lantas meminta Umar untuk membantu membuat 7.762 unit rumah bagi para eks warga Timor Timur di NTT (Nusa Tenggara Timur). Proyek tersebut mulai berjalan.
Djan pun lantas gencar mempromosikan rumah murah ala Umar itu. Beberapa pemda langsung merespons dengan menyediakan tanah gratis. "Kami berharap rumah murah Rp 25 juta itu bisa menutupi kekurangan pasokan rumah yang mencapai 800 ribu unit per tahun," terang Djan.
Umar menemukan cara membuat rumah murah menyusul tantangan yang dilontarkan Menteri Perumahan (kala itu) Akbar Tandjung kepada para pengembang. Yakni, membangun rumah murah bagi para PNS (pegawai negeri sipil). "Berbekal pengalaman menjadi kuli hingga menjadi kontraktor bangunan, saya lantas putar otak," kenang pria kelahiran Medan pada 31 Agustus 1951 itu.
Meski hanya berharga Rp 25 juta, rumah cor beton ala Umar Sumadi dibangun tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan. Kemenpera menggaetnya untuk membangun
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408