Umat Katolik Diimbau Tidak Terprovokasi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Eusabius Binsasi menyesalkan ledakan bom yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi.
Dia juga menyatakan berduka sedalam-dalamnya kepada korban ledakan baik yang meninggal, juga terluka.
"Semoga korban meninggal diampuni dosa-dosanya dan mendapat keselamatan kekal atas jiwanya dan kepada korban yang terluka semoga segera pulih. Kepada keluarga korban, semoga tabah dan tetap teguh dalam iman," tutur Dirjen Eusabius dalam pernyataan persnya.
Atas kejadian memilukan itu, Eusabius mengimbau kepada seluruh umat Katolik di manapun berada, untuk tetap tenang dan menahan diri agar tidak terprovokasi oleh kejadian yang sangat melukai hati umat ini
"Umat Katolik tidak boleh takut, tetapi terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman terorisme dan membantu kerja aparat keamanan dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan di sekelilingnya," tegasnya.
Dia juga mengimbau, umat Katolik tetap menjaga persatuan, merawat kebinekaan dan teguh mengamalkan nilai-nilai Pancasila;
Umat Katolik harus menjadi duta perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Mendoakan keamanan bangsa dalam intensi-intensi pribadi dan lingkungan.
"Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi. Kepada aparat keamanan kiranya bisa bekerja keras dan cepat mengungkap peristiwa ini serta menjamin keamanan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai aktivitasnya," harapnya. (esy/jpnn)
Kementerian agama meminta semua umat Kristiani tetap tenang menghadapi berbagai aksi teror yang terjadi kemarin.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Rumah Dita, Pelaku Bom Surabaya Terbengkelai, Tak Ada Keluarga yang Rawat
- Polri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Pelaku dan Korban Bom Sri Lanka
- MUI Berharap Tragedi Berdarah di Sri Lanka Tak Dikaitkan dengan Agama Pelaku