UMK Rp1,5 Juta, Buruh Belum Puas
Jumat, 23 November 2012 – 08:27 WIB
Ketidakpuasan buruh, kata Rohana berdasarkan fakta untuk memenuhi taraf hidup layak, seharusnya Dewan Pengupahan memakai parameter survey 80 item. Namun adanya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 13 tahun 2013 tentang Parameter KHL yg Disurvey, buruh wajib menaatinya.
"Untuk mencapai hidup layak, harusnya memakai 80 item. Tapi hanya 60 item dan itu sudah disepakati berbagai pihak. Lalu kita lihat juga UMK sekitaran Bandung Raya yang nilainya jauh dari Kota Bandung, akhirnya kami terima," tandasnya.
Rohana menjelaskan, para buruh Kota Bandung sebenarnya menginginkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) itu sebesar Rp1,7 juta. Diharapkan UMK sebesar harapan buruh bisa diwujudkan pada tahun-tahun mendatang.
"Kami pernah menggelar survey sendiri soal KHL ini. Ternyata muncul angka Rp1,7 juta. Lalu kami dorong melalui demo ke Balai Kota. Hanya dewan pengupahan memutuskan Rp1,465 juta. Setelah kita tuntut sesuai inflasi 5 persen ditambah laju pertumbuhan ekonomi 8,3 persen, maka muncul Rp1,538 juta," tutur Rohana.
BANDUNG-Meski mengaku belum puas dengan kenaikan Upah Minimum Kota (UMK), namun Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Seluruh Indonesia(SPTSKSI)
BERITA TERKAIT
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal