UMKM Berbasis Alumni Unpad Berpotensi Terus Berkembang

Untuk mewujudkan kerja sama tersebut, lanjut Ary, UMKM yang dibina ini juga difasilitasi kantor di Melbourne.
Sebenarnya terbuka kesempatan bagi UMKM untuk memasarkan produknya ke Timur Tengah.
"Kami akan mencoba untuk memfasilitasi pelaku UMKM, khususnya klaster yang kami bina untuk menembus pasar internasional," ucapnya.
Fiter Silaen menambahkan, pemerintah menitikberatkan kepada peningkatan eskalasi kelas UMKM, yang bisa menggerakan roda perekonomian, dan tidak terjebak pada kelas survival stage.
Namun meningkat terus hingga kemudian menjadi besar dan menjadi pilar menopang perekonomian negara yang pada saat pandemic covid-19 ini salah satunya bertumpu pada kekuatan bisnis UMKM.
Menurut Fiter sebagai bentuk dukungan terhadap potensi UMKM, pemerintah juga memberikan relaksasi-relaksasi pada berbagai sektor.
Misalnya relaksasi pajak, relaksasi perbankan, hingga harga khusus pendaftaran merek dan hak cipta, pendaftaran merek hanya Rp 500 ribu, dari harga normal sebesar Rp 1.800.000. Demikian juga untuk pendaftaran hak cipta sebesar Rp 200 ribu, dari harga normal Rp 400 ribu.
Sementara Dewi Tenty mengatakan pentingnya strategi marketing dan manajemen branding.
Ary Zulfikar menjelaskan mengenai UMKM berbasis alumni Unpad yang mengalami perkembangan yang cukup membanggakan.
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee