UMKM Butuh Penurunan Bunga Bank
jpnn.com - JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak agar perbankan menurunkan suku bunga kredit. Menurut mereka, penurunan suku bunga kredit perbankan penting dan harus didahulukan karena memiliki efek untuk untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Nina Tursinah,Ketua Bidang UKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menjelaskan bahwa upaya pemerintah menurunkan tingkat suku bunga untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 12 persen sudah sangat baik. Namun begitu, masih belum cukup untuk menggairahkan UMKM.
"Bunga 12 persen itu masih terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara lain," ujarnya, kemarin.
Nina menambahkan, persoalan yang selama ini menjadi kendala usaha mikro, kecil dan menengah tidak hanya dari segi permodalan. Masih banyak aspek lain yang dinilai belum memihak pada industri, seperti tarif dasar listrik, biaya transportasi logistik, dan menurunnya daya beli masyarakat.
"Kita minta suku bunga KUR bisa diturunkan karena itu yang efeknya paling cepat. Targetnya jadi lima persen," sebutnya.
Lebih lanjut, katanya, penurunan suku bunga juga belum bisa memberikan dampak besar bagi pertumbuhan usaha mikro kecil menengah secara keseluruhan. Apalagi hal tersebut hanya berlaku untuk KUR Mikro dengan plafon Rp25 juta.
"Itu pantasnya untuk usaha mikro, kalau yang sudah skala kecil setidaknya perlu modal Rp 500 juta. Kalau modal Rp 25 itu mikro," tuturnya.
Oleh karena itu, Nina meminta pemerintah juga perlu memperhatikan industri skala kecil dan menengah yang memerlukan modal di atas Rp25 juta. Menurutnya, industri ini sangat perlu mendapat akses permodalan karena sebenarnya industri skala kecil dan menengah justru yang cukup banyak menyerap tenaga kerja
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak agar perbankan menurunkan suku bunga kredit. Menurut mereka, penurunan suku bunga kredit
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru