UMKM Diperkuat dalam Skema Pemulihan Ekonomi Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk itu, diperlukan stimulus guna meringankan beban pengeluaran UMKM, mendukung kelancaran cash flow, dan menghindari adanya pemutusan pekerjaan.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Airlangga Hartarto dalam webinar bertajuk Gotong Royong Jaga UMKM untuk Indonesia, Selasa (11/8).
Menko Airlangga mengatakan, per 3 Agustus 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk dukungan bagi UMKM telah tercatat Rp32,5 triliun atau 26,4% dari alokasi Rp123,46 triliun.
“Khusus stimulus subsidi bunga, data per 3 Agustus 2020 menunjukkan realisasi sebesar Rp1,3 trilun yang dinikmati oleh lebih dari 2,4 juta debitur,” katanya
Saat ini, lanjutnya, pemerintah telah menempatkan dana pada empat Bank Himbara sebesar Rp30 triliun dan dana ini diharapkan bisa digunakan untuk merestrukturisasi UMKM.
“Baik UMKM yang ikut di dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga sudah disubsidi bunga maupun UMKM yang di bawah Rp10 miliar,” imbuhnya.
Selain itu pemerintah memberikan dana kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp11,5 triliun juga dilakukan.
Pemerintah juga telah mempersiapkan upaya peningkatan daya saing UMKM dalam lingkup jangka panjang melalui penyusunan RUU Cipta Kerja.
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bank Raya Resmikan Cluster Unggulan Gedang Ambon Solo, Dorong Cerdas Kelola Usaha
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif