UMP Digugat, Jokowi Curhat
Jumat, 30 November 2012 – 00:03 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampaknya mulai pusing dengan penolakan pengusaha terhadap keputusannya tentang upah minimum provinsi (UMP) DKI 2013 sebesar Rp 2,2 juta. Sampai-sampai Jokowi -panggilan Joko Widodo- pun mencurahkan kegalauannya soal UMP kepada para awak media yang biasa meliput di Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya rasakan wartawan semua tahu. Prosesnya itu mulai dari penentuan KHL sudah rame, rame, rame, walk out, rame, walk out, rame, iya kan. Inget ga? Waktu penentuan UMP nya sidang juga ada walk out satu, walk out semuanya. Satunya di walk out semuanya. Satunya datang, satunya ga datang. Prosesnya kan gitu terus," ujar Jokowi di kantornya, Kamis (29/11).
Menurut Jokowi, kedua belah pihak baik buruh maupun pengusaha tidak pernah menemukan kata sepakat. Keduanya selalu berpegang teguh pada kepentingan masing-masing dan ogah berkompromi. Sementara di sisi lain UMP harus diputuskan.
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku sangat berhati-hati dalam memutuskan UMP DKI. Sebelum mengambil keputusan, ia bahkan masih menerima masukan dari pihak buruh dan pengusaha. "Saya itu sudah memutuskan seperti itu sudah dengan segala pertimbangan dan sangat hati-hati," ungkap Jokowi.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampaknya mulai pusing dengan penolakan pengusaha terhadap keputusannya tentang upah minimum provinsi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS