UMP Masih Sebatas di Atas Kertas
jpnn.com - AIRMADIDI – Upah Minum Provinsi (UMP) Sulut 2015 sebesar Rp 2,15 juta, masih sebatas keputusan di atas kertas, setidaknya di Minahasa Utara (Minut). Pasalnya, hingga saat ini, buruh belum juga menikmati besaran gaji tersebut.
"Kami belum menerima upah standar UMP saat ini, padahal kami sudah berharap sekali menerimanya," keluh Rini, buruh yang juga warga Kalawat.
"Apalagi saya bekerja di salah satu perusahan yang cukup besar. Sebenarnya harus bayar sesuai UMP, tetapi sampai sekarang tidak," tambah Steven, buruh warga Airmadidi.
Hendry Walukow, Ketua Sobat Minut mengungkapkan, banyak perusahaan yang beroperasi di Tanah Tonsea yang tak taat aturan UMP.
"Kami berharap, khususnya instansi terkait yaitu Dinsosnakertrans Minut harus peka dengan hal ini. Serta menelusuri perusahan yang dinilai tak mengindahkan penetapan UMP tersebut," ujarnya.
Sekretaris Dinsosnakertrans Minut Drs Leo Watuseke ketika dikonfirmasi, meminta seluruh perusahaan agar memberikan upah buruh sesuai UMP yang baru.
“Buruh berhak mendapatkan UMP sesuai penetapan UMP oleh Pemprov Sulut, jadi pihak perusahan memberikan hak bagi karyawanya dengan segera menaikkan UMP,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya tidak main-main menyikapi perusahan yang mengabaikan UMP. “Kami tak segan-segan memberikan sanksi sesuai ketentuan aturan yang ada,” tandasnya.
AIRMADIDI – Upah Minum Provinsi (UMP) Sulut 2015 sebesar Rp 2,15 juta, masih sebatas keputusan di atas kertas, setidaknya di Minahasa Utara
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat