Umur Koran dan Pengaruh Algoritma
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dia digadang-gadang menjadi media Islam yang menyuarakan jurnalisme yang lebih berpihak kepada Islam.
Dalam perjalanannya, Republika bisa menunjukkan bahwa jurnalisme Islam bisa bersaing secara profesional.
Akan tetapi, era itu hanya bertahan 30 tahun.
Disrupsi digital yang terjadi dalam satu dasawarsa terakhir terlalu berat untuk ditahan.
Republika mundur dari persaingan media cetak.
Sepeninggalan Repulika masih ada beberapa media sebagai ‘’last man standing’’ atau ‘’the last of the mohicans’’ yang berusaha untuk mempertankan hidup.
Republika dianggap sebagai representasi jurnalisme Islam. Prof. Janet Steele dari George Washington University, Amerika Serikat, menempatkan Republika sebagai bagian dari jurnalisme ‘’Islam kosmopolitan’’.
Dalam buku ‘’Mediating Islam’’ (2028) Steele meneliti media-media di Indonesia dan Malaysia untuk mengungkap bagaimana Islam memengaruhi praktik jurnalisme.
Di Indonesia, koran mati lebih cepat. Mengawali 2023 ini koran Republika mengumumkan mengakhiri edisi cetak dan bertransformasi sepenuhnya ke platform digital.
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Pengakuan Erick Thohir setelah Timnas U-17 Indonesia Kalah Tebal dari Korut
- Erick Thohir Geram Undian Liga 4 Berjalan Kurang Transparan, Desak Gelar Drawing Ulang
- Timnas U-17 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia, Simak Kalimat Eks Bos Inter Milan
- Pesan Ketum PSSI Setelah Timnas Indonesia Lulus Perempat Final Piala Asia U-17 2025