Umur Koran dan Pengaruh Algoritma
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Steele meneliti praktik pelaporan profesional jurnalis muslim di lima kantor berita terkemuka di Indonesia dan Malaysia.
Kelimanya adalah Republika, Tempo, Sabili, Harakah, dan Malaysiakini.
Melalui penelitiannya selama 20 tahun terakhir di kedua negara tersebut, Steele membuktikan bahwa jurnalisme Islam itu ada dan dipraktikkan oleh para jurnalis profesional di Indonesia dan Malaysia.
Steele mengungkap bahwa wartawan-wartawan muslim Indonesia dan Malaysia sudah sangat paham terhadap gagasan Barat tentang prinsip jurnalisme seperti kebenaran, keseimbangan, verifikasi, dan independensi dari kekuasaan.
Bedanya adalah para jurnalis muslim itu menempatkan prinsip-prinsip sekuler itu dalam bingkai ajaran Islam.
Prinsip jurnalisme mengenai keberimbangan (covering both sides) atau keadilan, dibingkai sebagai bagian dari kewajiban muslim untuk berbuat adil kepada siapa pun dalam kondisi apa pun.
Terhadap orang non-muslim pun, tetap harus bersikap adil.
Wartawan muslim juga sering menggambarkan proses ‘’isnad’’, atau memeriksa “rantai penyebaran” ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad, mirip dengan prinsip jurnalisme verifikasi.
Di Indonesia, koran mati lebih cepat. Mengawali 2023 ini koran Republika mengumumkan mengakhiri edisi cetak dan bertransformasi sepenuhnya ke platform digital.
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Pengakuan Erick Thohir setelah Timnas U-17 Indonesia Kalah Tebal dari Korut
- Erick Thohir Geram Undian Liga 4 Berjalan Kurang Transparan, Desak Gelar Drawing Ulang
- Timnas U-17 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia, Simak Kalimat Eks Bos Inter Milan
- Pesan Ketum PSSI Setelah Timnas Indonesia Lulus Perempat Final Piala Asia U-17 2025