UN Dihapus, Minat Belajar Siswa Dikhawatirkan Turun
Misalnya, SMA/SMK harus tetap serius belajar dengan tujuan dunia industri dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
”Kalau benar didesentraliasi maka dalam pelaksanaan ujian sekolah tingkat provinsi, bobot soal tetap akan mengambil ratarata dari masingmasing daerah. Hal ini dinilai akan mempermudah pemetaan pendidikan per daerah,” jelasnya.
Sementara itu, pengamat pendidikan Jatim, Prof Zainudin Maliki penghapusan UN seharusnya dilakukan secara total.
”Bukan didesentralisasikan ke daerahdaerah,” jelasnya.
Mantan ketua Dewan Pendidikan Jatim ini mengaku, selama ini dengan adanya UN motivasi belajar siswa hanya palsu belaka.
Mereka didorong oleh motivasi ekstrinsik. Bukan motivasi intrinsik yang muncul dari dalam kesadaran mereka sendiri.
“UN itu menjadi alat intervensi untuk belajar. Bukan kesadaran siswa sendiri,” kata dia.
Dalam posisi seperti ini, lanjut Zainudin, peran guru semakin besar. Mereka dituntut membangkitkan motivasi belajar siswa tanpa alat intervensi apapun.
JPNN.com SURABAYA – Rencana moratorium ujian nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dikhawatirkan
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas