UN Ditiadakan, Pengamat Ragukan Kemampuan Guru Menilai‎ Siswa
jpnn.com - JAKARTA--Praktisi pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mewanti-wanti pemerintah mengenai dampak kebijakan moratorium ujian nasional (UN).
Meski setuju bila UN dihentikan atau bahkan dihapuskan, tapi masih ada ganjalan di hati Indra yaitu soal kemampuan guru-guru.
"Moratorium UN boleh-boleh saja, tapi jangan sampai pengembangan pendidikan di Indonesia terhenti. Di sini guru yang jadi ujung tombaknya," kata Indra saat dihubungi, Kamis (24/11).
Diakuinya hal ini memang berat, karena dari hasil uji kompetensi guru (UKG), nilainya jeblok.
Bila UKG rendah, bagaimana para guru ini bisa menilai siswanya kalau mereka sendiri tidak menguasai materi.
"Kalau UN dimoratorium, kontrol kualitas guru harus lebih ketat. Selain itu program peningkatan kualitas pendidikan (siswa dan guru) harus ditambah, kalau tidak pasti akan menurun," ujarnya.
Dia menyarankan pemerintah membuat program-program pendidikan baru sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan dihapuskannya UN, otomatis programnya berkurang.
Bila tidak ada program-program baru yang produktif atau sekadar copy paste, kualitas pendidikan di Indonesia bakal turun. (esy/jpnn)
JAKARTA--Praktisi pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mewanti-wanti pemerintah mengenai dampak kebijakan moratorium ujian nasional (UN). Meski
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI