UN SD Dihapus, Beban Guru Tambah
jpnn.com - BALIKPAPAN - Penghapusan Ujian Nasional (UN) jenjang SD sederata bakal menambah beban kerja guru. Pasalnya, meski tidak ada UN, seluruh murid wajib lulus Ujian Sekolah (US).
"Dari bimbingan teknis (bimtek) yang diberikan Kemdikbud, guru wajib melakukan pembimbingan secara intens kepada siswa yang mendapat nilai rendah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Heri Misnoto, kemarin.
“Makanya ada yang namanya remedial. Jika dalam remidi 1 dan kedua nilainya tetap rendah, sudah kewajiban guru untuk membuka klinik mata pelajaran,” imbuhnya Heri.
Klinik mata pelajaran merupakan wadah yang dibuka oleh guru bidang studi yang diujikan. Ketika beberapa siswa mengalami kesulitan dan terus mendapat nilai rendah di bidang studi matematika, maka wajib bagi guru bidang studi tersebut untuk mengajar secara intensif dan gratis.
“Tidak ada pungutan. Ini gratis. Beberapa sekolah sudah menjalankannya, dan tidak ada dikenakan biaya,” lanjutnya. Klinik tersebut dibuka di luar jam efektif belajar mengajar di kelas. (rem/sam/jpnn)
BALIKPAPAN - Penghapusan Ujian Nasional (UN) jenjang SD sederata bakal menambah beban kerja guru. Pasalnya, meski tidak ada UN, seluruh murid wajib
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert