Unair Orla

Dahlan Iskan

Unair Orla
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA mati kutu. Sumber berita saya kali ini pandai mengelak.

Waktu saya tanya soal keputusannya memberhentikan dekan fakultas kedokteran, Rektor Unair Prof Dr Muhammad Nasih justru balik bertanya: "sebaiknya bagaimana? Mohon saran dan nasihatnya, Pak Dahlan."

Saya memang bertanya: "apakah setelah didemo Kamis lalu Pak Rektor tetap pada keputusannya?"

Baca Juga:

Saya pun mengejar lewat beberapa pertanyaan lain. Dia menjawab: "putusan saya itu demi kemajuan Unair."

Kabar baiknya: Jumat kemarin rektor mengundang tokoh-tokoh fakultas kedokteran. Termasuk guru besar yang sudah pensiun tetapi masih tetap top: Prof Dr Ario Jatmiko.

Diundang pula koordinator lapangan demo: Dr dr Yan Efrata Sembiring. Dia ahli bedah jantung. Ketua program studi. Doktor Yan ketua Program Studi Ilmu Bedah Torak Kardiak dan Vaskular.

Baca Juga:

Saya pun menghubungi dokter Yan. Dia lulus SMA di Medan, lalu kuliah di Unair.

"Ingin keluar dari Medan. Saya cari tahu, Unair hebat," katanya. Sampai jadi dokter spesialis pun di Unair. Lalu meraih gelar doktor di kampus yang sama.

Pemberhentian Prof Bus sebagai dekan fakultas kedokteran Unair memang terkait soal dokter asing. Prof Bus punya sikap menolak dokter asing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News