Unas 2013, Lebih Sulit dan Tambah Variasi
Hari Pertama, Unas Berjalan Lancar
Selasa, 17 April 2012 – 05:03 WIB

Puluhan siswa melakukan tos bersama usai berdoa sebelum pelaksanaan ujian akhir nasional di SMAN 2, Setu, Kota Tangsel, Senin (15/4). Foto: Miladi Ahmad/Tangerang Ekspres
JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (unas) 2012 tingkat SMA dan sederajat hari pertama, Senin (16/4) berlangsung relatif lancar. Tahun depan, pemerintah menggenjot kemampuan siswa dengan menambah soal-soal kategori sulit. Selain itu, juga memperbanyak variasi soal menjadi sepuluh jenis.
Proyeksi unas tahun depan itu dipaparkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat menyidak pelaksanaan unas hari pertama di sejumlah lokasi di Jakarta. "Bagaimanapun juga, kualitas siswa harus terus ditingkatkan. Tidak boleh berhenti," kata dia.
Baca Juga:
Nuh menuturkan, salah satu upaya meningkatkan kualitas siswa adalah dengan mendongkrak tingkat kesulitan soal unas. Dia mengatakan, untuk tahun ini prosentase butir soal yang masuk kategori kesulitannya tinggi hanya 10 persen. Selanjutnya 60 persen butir soal masuk kategori tingkat kesulitan sedang. Dan sisanya sejumlah 30 persen butir soal masuk tingkat kesulitan rendah.
Menteri asal Surabaya itu mengatakan, bisa jadi tahun depan prosentase soal dengan tingkat kesulitan tinggi akan dinaikkan dari 10 persen menjadi 15 persen. "Memang kenaikannya tidak signifikan. Tetapi ini penting," katanya.
JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (unas) 2012 tingkat SMA dan sederajat hari pertama, Senin (16/4) berlangsung relatif lancar. Tahun depan, pemerintah
BERITA TERKAIT
- Siswa Kelas 2 SD Asal Tegal Sumbang Medali Emas Olimpiade Matematika di Thailand
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional