Unas akan Lebih Ketat

Unas akan Lebih Ketat
Suasana pelaksanaan UAN terdahulu di salah satu SMA di Jakarta. Foto: Raka Denny/Jawa Pos.
Tak hanya itu, untuk menghindari kasus nilai sama seperti tahun lalu, Balitbang meminta agar peserta didik tidak mempercayai adanya kunci jawaban palsu yang beredar saat ujian berlangsung. Tahun lalu, kasus tersebut masih marak terjadi. Alhasil, ada sekitar 33 SMA yang siswanya terancam tidak lulus 100 persen.

Mengantisipasi persoalan itu, Depdiknas meminta agar peran pihak kepolisian maupun masyarakat ditingkatkan. Sebab, kasus-kasus seperti itu sudah masuk ranah hukum. Karena itu, pengawasan tertutup dari pihak kepolisian bakal diintensifkan.

Sementara itu, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Depdiknas, Suyanto menegaskan, bakal menaruh perhatian terhadap daerah terpencil yang nilai Unas-nya dari tahun ke tahun masih rendah. Misalnya NTT, Papua, Kalimantan, maupun Bangka-Belitung.

Bentuk perhatian itu, kata Suyanto, salah satunya dengan peningkatan infrastruktur dan fasilitas sekolah. Termasuk mutu guru. "Kami terus dorong terus agar nilai Unas-nya naik," ungkapnya, kemarin. Karena itu, Depdiknas juga meminta agar pemerintah kabupaten/kota berperan untuk meningkatkan nilai siswanya.

JAKARTA - Pemerintah berjanji ujian nasional (Unas) bakal jalan terus. Namun dengan syarat, akan dilakukan berbagai upaya perbaikan di segala sektor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News