Unas Dianggap Menteror Psikis Anak

Unas Dianggap Menteror Psikis Anak
Unas Dianggap Menteror Psikis Anak
JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) yang tidak lama lagi akan dimulai, dinilai menjadi suatu ancaman atau teror bagi psikis anak. Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengatakan, hal tersebut akan menjadi lebih parah dengan adanya lima jenis paket soal Unas. "Menurut Kemdiknas, tingkat kesulitan soal yang berbeda tersebut sudah adil. Namun bagi siswa, lima tipe soal yang berbeda itu tak adil," ungkap Arist di dalam konferensi pers di Kantor Komnas PA, Jakarta, Kamis (14/4).

Arist mencontohkan, bisa saja si A mendapat soal yang lebih mudah dibanding yang didapat oleh si B. Akibatnya, lanjut Arist, akan menimbulkan rasa ketidakadilan bagi para siswa jika tingkat kesulitan soal berbeda dan tentunya akan sangat berpengaruh bagi mental siswa yang menempuh Unas ada tahun ini.

Selain itu, komponen pembobotan nilai ujian sekolah (US) sebanyak 40 persen sebagai penentu kelulusan, menurutnya tetap saja akan memicu perilaku kecurangan pihak sekolah mendongkrak nilai rapor siswa. Jika kecurangan ini muncul, maka nilai US akan dihapus dan sekolah yang bersangkutan masuk dalam daftar hitam (black list).

"Nampaknya harus menjadi pertimbangan bahwa hingga saat ini belum ada pemerataan standar mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Sebaiknya, Unas harus didahului pemerataan standar baik baik di kota besar hingga daerah terpencil. Selain itu mutu para pendidiknya juga harus ditingkatkan. Mungkin dengan begitu, orang tua baru akan merasa tenang karena anaknya mendapat mutu pendidikan yang baik," paparnya.

JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) yang tidak lama lagi akan dimulai, dinilai menjadi suatu ancaman atau teror bagi psikis anak. Ketua Umum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News