Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas
Minggu, 17 April 2011 – 19:32 WIB
"Justru menyangkal premis tersebut, sebab hasil studi tidak menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa tekanan ujian yang dipakai untuk mengukur keberhasilan siswa dan sekolah benar-benar meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya, ujian nasional bukanlah faktor penting yang secara signifikan mampu mendorong siswa untuk berprestasi”, urai Lody.
Baca Juga:
Sementara itu, Retno Listyarti mengkritisi penyelenggara Unas yang diselenggarakan pemerintah. Menurutnya, keterlibatan polisi dalam penyelenggaraan Unas menunjukkan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) hanya mencemaskan tentang kejujuran dari para kepala sekolah, guru dan anak didik.
"Bukan mencemaskan kualitas. Ini di buktikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melibatkan polisi sebagai pengawas dan para pejabat tinggi serta dinas pendidikan wilayah menanda tangani akta kejujuran. Bahkan tahun ini dibuat lima jenis soal untuk satu mata pelajaran. Begitu kerahasiaan surat tugas pengawas silang untuk guru. Guru baru mengetahui ditempatkan mengawas di suatu sekolah 1 hari menjelang hari pengarahan pengawas di sekolah tempatnya mengawas, itupun belum menerima surat tugas. Surat tugasnya baru bisa diambil di sekolah tempatnya bertugas mengawas," ujarnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah aktivis pendidikan dan organisasi pendidikan menentang digelarnya Ujian Nasional (Unas) sebagai standar kelulusan anak didik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon