Unas SMP Matematika di Jabodetabek Terancam Diulang
Kode Kunci Jawaban Persis dengan Kode Naskah Ujian
Jumat, 27 April 2012 – 07:29 WIB
Di pintu penyimpanan soal hanya terdapat satu buah gembok. Gembok tersebut memang disegel dengan sejenis stiker. Tapi stiker terlihat cukup gampang dilepas ketika akan membagikan lembar soal ke sejumlah kepala sekolah. Selain itu, segel tadi tidak rusak dan tidak ada secuil bekas apapun ketika dikelupas oleh penjaga.
Retno mengatakan, durasi pengambilan soal oleh kepala sekolah juga sangat kepagian. Dia mengatakan, ada durasi antara 2-3 jam dari saat kepala sekolah mengambil lembar naskah soal dengan waktu dimulainya ujian. "Tanpa ada pengawalan dari pengawas independen (perguruan tinggi, red) peluang amplop naskah ujian dibuka cukup besar," katanya.
Apalagi, Retno menemukan jika segel amplop yang berisi naskah soal itu cukup kecil. Dia mengatakan, segel itu berupa stiker berbentuk bulat seukuran tutup botol air mineral. "Letaknya hanya ada di satu pojok bagian atas dan satu pojok bagian bawah," katanya. Stiker ini menurut Retno juga tidak berfungsi optimal mengamankan lembar soal. Sebab stiker tadi tidak rusak dan tidak merusak amplop ketika dilepas dengan pelan-pelan.
Retno berharap, jika memang ingin terus menjalankan unas, Kemendikbud harus benar-benar memperhatikan pengawasan. Pengawasan tidak boleh berbeda antara ujian jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
JAKARTA - Kemendikbud bisa bersikukuh jika SMS kunci jawaban unas SMA/sederajat yang hanya berkode A, B, C, D, dan E tidak benar dan cenderung penipuan.
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan