Undang Rizieq FPI, Fadli Zon: Hanya Dengarkan Pidato

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengakui ada sejumlah organisasi dan tokoh islam yang diundang dalam kunjungan Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman Al Saud, ke Kantor DPR/MPR, Kamis (2/3).
"Ya memang ada sejumlah organisasi Islam diundang. Dan tokoh-tokoh Islam saya kira enggak ada masalah," kata Fadli Zon di kompleks DPR RI, Rabu (1/3) malam saat memantau persiapan akhir pertemuan dengan Salman.
Dia juga membenarkan, salah satu tokoh islam yang diundang adalah Rizieq Syihab. Fadli juga mengakui Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu mendapatkan undangan.
"Itu diundang, waktu itu saya berikan undangan-undangan itu ke KH Rasyid Abdullah Syafi'i, dari Assafi'iyah, dan beberapa tokoh ulama," ungkapnya.
Dia memperkirakan, tak akan ada masalah meskipun tokoh-tokoh serta organisasi umat islam datang. Alasannya, Raja Salman bukan akan berdialog, tapi hanya akan berpidato di hadapan Parlemen Indonesia.
"Mungkin aja enggak ada masalah. Ini kan mau mendengarkan pidato. Nanti kalau tidak (diundang) malah menjadi masalah. Kenapa? Kok malah ada diskriminasi biasa saja saya kira," ungkapnya.
Undangan tersebut menurut Fadli Zon sebagai bentuk penghormatan yang diberikan kepada pemimpin yang mendapat julukan Khadimul Haramaian. (dkk/jpnn)
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengakui ada sejumlah organisasi dan tokoh islam yang diundang dalam kunjungan Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Piring Kembar
- PM Israel Lontarkan Ide Lokasi Baru Negara Palestina di Arab Saudi
- Bawa Diplomasi Budaya di Lawatan Prabowo, Fadli Zon Teken Kesepakatan dengan Menteri Kebudayaan India
- Fadli Zon Kunjungi Surakarta, Ahli Waris Panembahan Hardjonagoro Hibahkan 47 Arca
- Donald Trump Dilantik, Raja Arab Utus Dubes Cantik
- Fadli Zon Targetkan Situs Kesultanan Banten Lama jadi Cagar Budaya Nasional di 2025