UNESCO Tetapkan Pidato Bung Karno sebagai Memori Dunia, Begini Respons Ahmad Basarah

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah merespons ditetapkannya pidato Soekarno alias Bung Karno di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1960 sebagai Memory of the World atau Memori Dunia oleh UNESCO.
Dia menyambut gembira atas penetapan tersebut yang dilakuka dalam sidang pleno oleh Executive Board UNESCO pada 10-24 Mei 2023.
Pidato Bung Karno di PBB ditetapkan sebagai Memori Dunia bersama dengan arsip Gerakan Non-Blok Pertama (GNB I) di Beograd 1961, serta naskah Hikayat Aceh abad ke-17 M.
Basarah menyampaikan ucapan terima kasih kepada UNESCO atas penetapan tersebut.
Menurutnya, hal ini sudah semestinya lantaran pidato Bung Karno yang berjudul 'To Build the World A New' (Membangun Dunia Kembali) yang disampaikan di PBB pada 30 September 1960 memang merupakan memori dunia.
Pasalnya, kata Ahmad Basarah, dalam pidato tersebut, Bung Karno mencetuskan manifesto intelektual, politik dan ideologi yang bersifat internasional bahwa dunia harus dibangun kembali.
"Pembangunan dunia kembali disebabkan oleh bangkitnya kemerdekaan di negara Asia-Afrika sebagai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme,” kata Ahmad Basarah melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ajakan Bung Karno untuk membangun dunia kembali didasarkan pada Pancasila.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menilai penetapan pidato Bung Karno jadi Memori Dunia oleh UNESCO menunjukkan Pancasila diakui sebagai ideologi internasional
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Wakil Ketua MPR Usulkan Pertamina Bentuk Tim Investigasi Independen, Ini Tugasnya
- Waka MPR Harap Patriotisme Perempuan Dapat Dibangkitkan untuk Dorong Kemajuan Bangsa
- Merawat Asa Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Walau Dirusak Perilaku Koruptif
- Jakarta & Bekasi Dikepung Banjir, Waka MPR: Perlu Ada Langkah Mitigasi
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak