UNESCO: Turki Tidak Bisa Seenaknya Mengubah Hagia Sophia Jadi Masjid
jpnn.com, PARIS - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengatakan, perubahan status museum Hagia Sophia ditinjau terlebih dahulu oleh komite Warisan Dunia.
Setiap perubahan status museum Hagia Sophia di Istanbul, yang berdiri sejak abad ke-6, juga harus diberitahukan kepada UNESCO.
Pengadilan administrasi utama Turki hari ini, Jumat (10/7), dijadwalkan mengumumkan putusan terkait status Hagia Sophia. Putusan ini dapat membuka jalan bagi perubahan fungsi bangunan museum menjadi masjid.
UNESCO mengatakan bahwa Hagia Sophia ada dalam daftar Situs Warisan Dunia sebagai museum, dan karena itu memiliki komitmen dan kewajiban hukum tertentu.
"Dengan demikian, negara harus memastikan bahwa tidak ada modifikasi yang merusak nilai universal luar biasa dari sebuah situs yang terdaftar di wilayahnya," kata UNESCO.
"Setiap modifikasi harus diberitahukan sebelumnya oleh negara kepada UNESCO dan ditinjau jika perlu oleh Komite Warisan Dunia," badan PBB itu menambahkan.
UNESCO menyampaikan keprihatinannya kepada pihak berwenang Turki dalam beberapa surat dan menyampaikan pesan itu kepada duta besar Turki untuk lembaga tersebut pada Kamis.
"Kami mendesak pemerintah Turki untuk memulai dialog sebelum keputusan diambil yang dapat merusak nilai universal situs tersebut," kata UNESCO.
UNESCO akhirnya angkat bicara soal rencana Turki mengubah status museum Hagia Sophia jadi masjid
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Menbud Fadli Zon Sampaikan Pesan Kebangsaan, Logo Kementerian Kebudayaan Diluncurkan
- Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin Beri Penghargaan kepada Para Wajib Pajak Terbaik
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Malaysia Merasa Bangga
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga