Unggah di Facebook, Langsung Terima 900 Komentar
"Saya jawab, kalau mau minta maaf, sama guru saja, bukan sama saya," tutur putri dosen jurusan Politik Islam, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) itu.
Taty tidak setuju atas penilaian bahwa soal unas lebih mudah daripada soal tryout. Sebab, setelah menjalani unas, dia menemukan banyak fakta yang kontradiktif. Taty mengaku paham bila unas kali ini akan lebih sulit. Sebab, Kemendikbud telah menetapkan mulai tahun ini nilai unas juga menjadi pertimbangan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN).
Menurut dia, unas adalah evaluasi belajar selama tiga tahun terakhir. Karena itu, bobot soalnya jelas berbeda dengan bobot soal yang biasa digunakan perguruan tinggi negeri (PTN) untuk menyeleksi calon mahasiswanya. "Jelas lebih sulit soal-soal masuk perguruan tinggi, dong."
Sementara itu, ibunda Taty, Ida Rohmah Susiani, mengaku tidak menyangka tulisan yang menggegerkan dunia pendidikan Indonesia tersebut adalah karya putrinya. Dia pun menyatakan kagum.
"Terus terang, saya tidak tahu perkembangan pendidikan anak saya sedetail itu. Saya hanya diberi tahu suami bahwa Taty mempunyai bakat menulis yang besar. Saya tidak menyangka tulisannya sebagus itu," ujarnya.
Menurut Ida, anaknya tersebut tidak pernah neko-neko sejak kecil. Dia tidak banyak menuntut. Kalau toh meminta sesuatu, yang dipilih adalah buku. Untuk kebutuhan itu, sang ayah memang memberikan jatah untuk Taty dan empat saudaranya membeli dua buku setiap bulan. "Pokoknya, yang diminta Taty itu selalu yang fungsional."
Hal lain yang membuat Ida semakin terharu adalah saat Taty menuruti permintaan ibunya supaya mengganti pilihan kampus dalam SNM PTN. Awalnya, Taty ingin kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Namun, setelah Ida merayu supaya pilihan itu diganti ke kota yang lebih dekat, yaitu Universitas Brawijaya, Malang, Taty menuruti. Yang penting, jurusannya tetap sama seperti yang diinginkan Taty, yaitu jurusan matematika.
"Saya bersyukur anak saya itu nurut," tutur Ida bangga. (*/c5/ari)
BERAWAL dari ungkapan hati mengenai sulitnya ujian nasional (unas) yang di-posting di Facebook, Nurmillaty Abadiah kini menjadi buah bibir banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408