Unggul di Survei, Jokowi-Ma'ruf Masih Belum Aman
jpnn.com, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya tentang elektabilitas dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bersaing di Pemilu 2019. Hasilnya, duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) belum sepenuhnya aman meski secara elektabilitas mengungguli Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.
Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf berdasar survei terhadap 1.220 responden pada periode 1-6 September 2018 mencapai 57,7 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo - Sandi di angka 32,3 persen.
Namun, masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang berlangsung hingga 13 April tahun depan membuat elektabilitas kedua pasangan calon bisa berubah. "Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf tinggi tapi masih masuk kategori belum aman mengingat pilpres masih tujuh bulan lagi," kata Burhan dalam paparan surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Burhan menambahkan, saat ini kemungkinan pemilih mengubah pilihannya masih sangat besar. Terlebih, ada seperempat responden yang masuk kategori swing voters.
"Di antara warga yang sudah punya pilihan, sekitar 25 persen pilihannya masih besar atau sangat besar kemungkinan berubah," tuturnya.
Sekadar informasi, survei Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei itu di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.(aim/JPC)
Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya tentang elektabilitas duet Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi yang akan bersaing di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Survei Indikator: Pram-Doel Teratas Teratas, Mendapat Dukungan 42,9 Persen
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun