Ungkap Kejanggalan Revitalisasi Monas, Ketua DPRD: Enggak Beres Semuanya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam proyek revitalisasi Monas. Menurut dia, kejanggalan-kejanggalan tersebut jadi alasan proyek revitalisasi Monas dihentikan untuk sementara.
Salah satu kejanggalan itu, kata Prasetio, adalah tidak adanya persetujuang dari Kemensetneg. Padahal. keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 mengatur bahwa Kemensetneg bertugas memberikan persetujuan terhadap perencanaan beserta pembiayaan pembangunan Taman Merdeka.
"Di situ jelas harus ada persetujuan dari Kemensetneg. Nah ini kan belum ada," kata Prasetio di Gedung DPRD usai mengunjungi proyek revitalisasi Monas, Selasa (28/1).
Politikus PDI Perjuangan itu juga mempertanyakan anggaran Rp 50 miliar untuk revitalisasi sisi selatan Monas. Menurutnya, anggaran itu tidak wajar mengingat peruntukannya hanya untuk membangung kolam.
Akhirnya, Prasetio pun meminta inspektorat untuk turun dan mengaudit proses lelang proyek pengerjaan revitalisasi.
Prasetio juga menilai ada banyak kesalahan teknis dalam pengerjaan proyek revitalisasi tersebut. Salah satunya yaitu lubang main hole yang tidak tersambung ke saluran apapun.
"Itu kan ditutup beton semua. Nah ada lobang, tapi mana salurannya? Gak beres semuanya," tuturnya. (ant/dil/jpnn)
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan sejumlah kejanggalan dalam proyek revitalisasi Monas
Redaktur & Reporter : Adil
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?