Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan Indonesia butuh strategi baru dalam pemberantasan korupsi.
Pasalnya, dia menilai metode dan strategi yang diterapkan dalam pemberantasan korupsi sekarang terbukti tidak efektif.
Bamsoet menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan pemberantasan korupsi di Indonesia yang minim progres.
Meski sudah puluhan tahun dilaksanakan, pemberantasan korupsi tampaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Sementara skala kerugian negara yang ditimbulkan justru semakin membesar.
"Sangat miris, saat pemerintah bekerja keras mewujudkan target efisiensi anggaran yang ‘hanya’ Rp 306 triliun, pengungkapan beberapa kasus korupsi yang baru justru memperlihatkan nilai kerugian negara yang luar biasa besarnya dan sulit diterima akal sehat," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (28/2),
Bamsoet mengungkapkan nilai korupsi era sekarang masuk skala triliunan rupiah.
"Bayangkan, sebuah kasus korupsi bisa mengakibatkan negara rugi hampir Rp 1.000 triliun," imbuhnya.
Bamsoet ungkap keprihatinan terhadap perkembangan pemberantasan korupsi di Indonesia yang minim progres, tetapi skala kerugian negara justru semakin membesar
- KPK Didesak Usut Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan DPD dan Periksa 95 Senator
- Megakorupsi Salah Satu BUMN Mencuat, PKB Dukung Penuh Prabowo Bersih-Bersih
- Kasasi Ditolak MA, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Tetap Divonis 12 Tahun Penjara
- Sikat Mafia Besar di Sektor Permigasan, Prabowo Dinilai Tak Main-main
- Komitmen Prabowo Berantas Korupsi Diapresiasi
- Bertemu Wiranto, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa