Ungkap Korupsi di Petral, KPK Butuh Pasokan Info Pertamina

jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak November tahun lalu mulai mengusut dugaan korupsi di Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Penyelidikan kasus korupsi di anak usaha Pertamina itu merupakan tinggalan pimpinan KPK pereode sebelumnya.
Penyelidikan dugaan korupsi di Petral itu selama beberapa bulan ini memang tak terdengar kabarnya. Ternyata, KPK masih membutuhkan pasokan data dan informasi untuk mengungkap penyelewengan di Petral.
Hal itu terungkap pada pertemuan antara jajaran direksi Pertamina dengan pimpinan KPK di Jakarta, Kamis (24/3). KPK pun siap membantu KPK mengungkap dugaan korupsi di Petral.
“Kami cuma berikan informasi. Selanjutnya Pertamina kooperatif,” kata Wianda kepada wartawan usai pertemuan di KPK.
Menurutnya, KPK dalam pertemuan itu meminta Pertamina untuk membantu upaya pengungkapan korupri di Petral. antara lain jika Pertamina memiliki informasi tentang pihak-pihak yang harus diperiksa, bisa dikoordinasikan dengan lembaga pemberangus korupsi itu.
Sedangkan Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan, penyelidikan kasus korupsi di tubuh Petral masih jalan terus. “Petral masih jalan, masih kami teruskan,” katanya.
Ia menambahkan, KPK sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi. Namun, Agus mengaku lupa sudah berapa banyak saksi yang digarap. “Pokoknya sudah banyak lah,” ujarnya.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam