Ungkap Perdagangan Manusia, Polri Dipuji Negara ASEAN
“Para korban membayar sindikat sebesar USD 4 ribu sampai dengan USD 8 ribu. Para pelaku, mendapat keuntungan haram mereka sekira USD 325 ribu atau setara Rp 4 miliar,” jelas Ari.
Meski demikian, Ari melanjutkan, pihaknya juga menemukan fakta lain yang berangkat dari penelusuran rekening dari koordinator sindikat yaitu Thines Kumar yang memang dikenakan juga TPPU
“Saat ini sudah ada kejelasan dan penyidik kembali menelusuri subjek rekening yang terafiliasi dengan sindikat Thines Kumar itu. Mengerucut pada seorang WN Srilangka,” kata Ari.
Polri sendiri, tambah Ari, telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam negeri dan luar negeri. Salah satunya dengan Interpol agar menerbitkan red notice dan dengan Australian Federal Police (AFP) agar menerbitkan blue notice terhadap terduga asal Srilangka itu.
"Meski mendapat apresiasi yang besar, tapi ini merupakan kerja tim. Kerja sama lintas instansi bahkan negara. Polri meyakini, satu demi satu, para pelaku perdagangan manusia itu pasti bakal tertangkap. Dunia, khususnya ASEAN, tak memberi ruang bagi kejahatan HAM berat ini,” tutup Ari. (Mg4/jpnn)
Keberhasilan Polri mengungkap perdagangan manusia mendapat apresiasi dari negara-negara ASEAN
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Atiqah Hasiholan Ikut Diperiksa Terkait Kasus Warisan Keluarga
- Perkuat Kolaborasi ZIS di ASEAN, ICONZ ke-8 Hasilkan 5 Resolusi Strategis
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Diperiksa Bareskrim Polri Soal Judi Online, Budi Arie Bilang Begini
- Merasa Dikriminalisasi, Notaris Emeritus Wahyudi Suyanto Ajukan Praperadilan
- Bea Cukai & Bareskrim Polri Ungkap Clandestine Lab Happy Water di Bandung