Ungkap Trauma Pengobatan Kanker Lewat Pameran Seni

Tak ada sesuatu dalam hidupnya yang mempersiapkan Julie McCrossin untuk menghadapi pengalaman terapi radiasi setelah ia didiagnosis dengan kanker kepala dan leher, tiga tahun lalu.
Mantan penyiar dan wartawan ini terkena kanker stadium empat pada amandel, sisi tenggorokan dan belakang lidah-nya.
Selama 20 menit setiap hari selama satu bulan, ia menyembunyikan wajahnya di balik sebuah topeng imobilisasi yang dibuat personal untuk terapi radiasi.
"Saya tak pernah berpikir saya takut akan ruang tertutup tapi tak ada yang cukup menggambarkan situasi kepala disekrup dalam sebuah topeng,†ungkap Julie.
"Saya merasa emosional ketika saya melihat topeng dan berbicara tentang topeng. Saya menemukan benar-benar membantu untuk fokus pada fakta bahwa itu adalah topeng keselamatan, untuk menjaga saya tetap aman sementara saya mendapatkan pengobatan yang menyelamatkan jiwa," akunya.
Kebanyakan kanker kepala dan leher disebabkan oleh merokok atau alkohol, meski kanker Julie ini disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV).
HPV mempengaruhi laki-laki dan perempuan dan diteruskan melalui kontak seksual.

ABC; Amanda Hoh
Tak ada sesuatu dalam hidupnya yang mempersiapkan Julie McCrossin untuk menghadapi pengalaman terapi radiasi setelah ia didiagnosis dengan kanker
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?