Uni-Charm Luncurkan Pembalut Bio Material, Ini Keunggulannya
jpnn.com, JAKARTA - PT Uni-Charm Indonesia Tbk meluncurkan Charm Daun Sirih Herbal Bio pada Selasa (6/6).
Itu merupakan pembalut pertama di Unicharm Group yang lebih dari 80 persen bagiannya menggunakan Bio Material yang berasal dari tebu, batu kapur, botanical oil, dan getah pinus alami.
Adapun bagian pembalut yang menggunakan Bio Material meliputi top sheet yang bersentuhan langsung dengan kulit, back sheet yang bersentuhan dengan pakaian dalam, kemasan individual, cover sheet pada varian day type, dan side sheet.
Dengan tingkat keasaman top sheet rendah dan menggunakan botanical oil, produk ini dapat memberikan efek melembabkan serta mencegah inflamasi pada kulit.
Selain itu, Produk Charm Daun Sirih Herbal Bio memiliki kandungan herbal alami seperti daun sirih, kunyit, manjakani, aloe vera, dan jahe yang berfungsi untuk mengatasi masalah bau selama menstruasi.
Bukan hanya inovasi dengan mengedepankan formulasi terbaru, peluncuran produk tersebut ternyata juga sebagai bentuk kepedulian PT Uni-Charm Indonesia Tbk terhadap kondisi lingkungan.
Dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii mengatakan, pihaknya sudah meluncurkan produk edisi terbatas bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2021.
Selain itu, pihaknya juga secara proaktif menggerakkan kegiatan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan rutin secara mandiri.
PT Uni-Charm Indonesia Tbk meluncurkan Charm Daun Sirih + Herbal Bio pada Selasa (6/6).
- Snack Lezat dan Sehat Kunci Menghindarkan Kucing dari Stres
- Laurier X Aku Naura Ajak Perempuan Relaks Saat Hari Deras, Tidak Bocor
- Tip Memilih Pembalut Wanita yang Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan dari Charm
- Unicharm Luncurkan Produk Edisi Terbatas Dengan Bio Material dari 3 Kategori
- Lifree Luncurkan Popok 100% Bahan Bersirkulasi Menuju Nol Dekubitus
- Resmikan PLTS, PT Uni-Charm Indonesia Umumkan Pembelian REC