Uni Eropa Berhasil Mengurangi Ketergantungan kepada Rusia
"Dari puncaknya pada Agustus, saat itu 350 euro per megawatt jam, sekarang turun 80% pada bulan ini, di bawah level sebelum perang Ukraina," tutur dia.
Tentang upaya EU untuk mengembangkan energi bersih, von der Leyen mengatakan "Undang-Undang Industri Nol Bersih" akan mengidentifikasi tujuan yang jelas untuk teknologi bersih Eropa pada tahun 2030, yang akan sejalan dengan "Undang-Undang Bahan Baku Penting".
EU, katanya ingin mencapai tingkat nol bersih dalam kurang dari tiga dekade.
"Kami harus mencapai nol bersih, tetapi jalan menuju nol bersih berarti mengembangkan dan menggunakan berbagai teknologi bersih baru di seluruh ekonomi kita--dalam transportasi, bangunan, manufaktur, dan energi,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa teknologi bersih sekarang menjadi sektor investasi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa, yang nilainya tumbuh hingga dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2021.
EU bersama dengan Amerika Serikat mengajukan hampir satu triliun euro (sekitar Rp 16.390 triliun) untuk mempercepat ekonomi berbasis energi bersih.
"Ini memiliki potensi untuk secara besar-besaran mendorong jalan menuju netralitas iklim," kata von der Leyen.
Tetapi, ujarnya, bukan rahasia lagi bahwa elemen-elemen tertentu dari desain Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS menimbulkan sejumlah kekhawatiran terkait beberapa insentif yang ditargetkan pada perusahaan.
Setahun yang lalu, Eropa memiliki ketergantungan besar pada bahan bakar fosil Rusia. Bagaimana sekarang?
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia