Uni Eropa Didesak Masukkan Garda Revolusi Islam ke Daftar Organisasi Teroris

Uni Eropa Didesak Masukkan Garda Revolusi Islam ke Daftar Organisasi Teroris
Korps Garda Revolusi Islam. Foto: Reuters

jpnn.com, BERLIN - Parlemen Eropa pada Kamis mendesak Uni Eropa (UE) untuk mencatat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam daftar organisasi teroris, menurut keterangan situs resmi badan legislatif yang berbasis di Strasbourg itu.

Dalam resolusi tak mengikat, para anggota Parlemen Eropa berhasil mengumpulkan suara mayoritas untuk mendesak 27 negara anggota EU untuk mengambil langkah sanksi terhadap korps militer Iran itu.

Resolusi tersebut menyebutkan bahwa rezim Iran secara terang-terangan mengabaikan hak asasi manusia dan aspirasi demokratis warganya serta mendukung Rusia sehingga “diperlukan penyesuaian lebih lanjut atas posisi Uni Eropa terhadap Iran”.

“Semua yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia harus menghadapi sanksi EU, dan IRGC harus masuk dalam daftar teroris,” desak para anggota Parlemen Eropa (MEP).

Mereka juga mendesak EU dan negara-negara anggotanya untuk menambahkan pasukan tambahan IRGC, termasuk milisi paramiliter Basij dan Pasukan Quds, masuk ke dalam daftar teroris.

Negara mana pun di mana IRGC mengerahkan operasi militer, ekonomi, atau informasi harus memutuskan hubungan dengan organisasi ini, kata resolusi Parlemen Eropa tersebut.

MEP juga mendesak Uni Eropa untuk memperluas daftar sanksi meliputi pribadi dan entitas yang bertanggung jawab dalam pelanggaran hak asasi manusia dan anggota keluarga mereka, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Ebrahim Raisi, Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri dan semua yayasan terkait dengan IRGC.

Sementara itu, Parlemen Eropa mengutuk “sekeras-kerasnya tindakan hukuman mati dan eksekusi terhadap para demonstran aksi protes damai di Iran dan meminta otoritas Iran menghentikan tindakan keras terhadap warga mereka sendiri."

Uni Eropa (UE) didesak untuk memasukkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam daftar organisasi teroris

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News