Uni Eropa Menyerukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
jpnn.com - ISTANBUL - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Minggu (17/3), memperingatkan bahwa Gaza sedang menghadapi kelaparan. Dia menyerukan gencatan senjata "segera" di wilayah kantong Palestina yang terisolasi tersebut.
“Gaza sedang menghadapi kelaparan dan kami tidak bisa menerima kondisi ini,” kata Ursula von der Leyen saat konferensi pers gabungan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo.
“Penting untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata sekarang yang bisa membebaskan para sandera dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba di Gaza,” tambahnya.
Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza pascaserangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari 31.600 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 73.700 orang lainnya terluka akibat kehancuran massal dan krisis bahan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah pengepungan yang memutus pasokan makanan, air bersih serta obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di sana telah rusak atau hancur, menurut data PBB.
Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke di Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza. (antara/jpnn)
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Palestina.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Aksi Solidaritas Palestina, Mahasiswa Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel