Uni Eropa Tetap Butuh Kelapa Sawit dari Indonesia

jpnn.com, SAMARINDA - Resolusi Parlemen Uni Eropa atas tanaman sawit dan produk turunannya di Indonesia membuat para pelaku industri di Kalimantan Timur terusik.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, isu negatif itu tak hanya berimbas secara nasional.
Kaltim yang notabene salah satu penghasil utama kelapa sawit pun terkena dampaknya.
Menurut Ujang, Eropa tetap akan membutuhkan produk turunan kelapa sawit. Sebab, sudah banyak produk turunan yang merambah Eropa, termasuk consumer goods.
“Saya tak yakin mereka bisa seperti itu (menolak sawit). Lagi pula kalau mengambil sawit negara lain tak akan memenuhi kebutuhan mereka,” jelas Ujang, Minggu (23/4).
Meski demikian, dia menegaskan, ada hal positif dari kebijakan tersebut.
Menurutnya, serangan demi serangan di pasar global harusnya menjadi momen bagi Kaltim untuk melakukan hilirisasi produk.
Ujang mengatakan, Eropa memang menjadi salah satu penyerap utama ekspor CPO Indonesia.
Resolusi Parlemen Uni Eropa atas tanaman sawit dan produk turunannya di Indonesia membuat para pelaku industri di Kalimantan Timur terusik.
- 25 Tahun Eksis di Industri, Deretan Merek Ini Raih Golden Brand of The Year 2025
- Kantongi Izin Kawasan Berkat, PT Globalindo Intimates Siap Dorong Ekspor Garmen dari Klaten
- Bea Cukai Memperkuat Pengawasan untuk Melawan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- BigBox AI dari Telkom Bantu Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis
- MultiVerse Conference 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Industri dan Akademisi
- Bea Cukai Amankan Kapal Pengangkut 60 Ribu Batang Rokok Ilegal di Perairan Pulau Setunah