Uni Fahira Belum Yakin Asma Dewi Pelanggan Saracen

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite III DPD Fahira Idris menjenguk tersangka ujaran kebencian Asma Dewi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/9). Pada kesempatan ini, Fahira menyampaikan kepada polisi agar profesional dalam mengusut kasus tersebut.
"Saya harap polisi juga bisa bekerja profesional, transparan dan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan," kata Fahira di Mapolda Metro Jaya.
Dia menilai, tuduhan yang selama ini dialamatkan kepada Asma merupakan praduga sementara tanpa bukti yang kuat. Diketahui bahwa Asma kerap disebut memesan jasa Saracen dengan nilai Rp 75 juta.
"Masih belum bisa dibuktikan juga kebenarannya, masih dalam proses," kata dia.
Dia menghargai proses hukum kasus Asma di Bareskrim Polri. Namun, Fahira meminta polisi mengedepankan asas praduga tak bersalah sebelum memberikan pernyataan.
"Dan terutama juga para penyidik jangan mengkaitkan, misalnya dengan para tokoh-tokoh yang tidak ada hubungannya. Ini kan kelihatannya ada arah ingin mengkaitkan ini dengan tokoh lain, contohnya mengkaitkan dengan gubernur, saya harap janganlah," beber dia.
Seperti diketahui, Asma Dewi diduga menyebar konten ujaran kebencian dan SARA di Facebooknya. Mabes Polri juga mensinyalir bahwa Asma telah melakukan transfer uang Rp 75 juta ke anggota Saracen untuk menyebarkan konten tersebut. (Mg4/jpnn)
Ketua Komite III DPD Fahira Idris menjenguk tersangka ujaran kebencian Asma Dewi di Mapolda Metro Jaya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- AKBP Bintoro Juga Terlibat Kasus Penggelapan
- Resmob Polda Metro Jaya Tangkap 4 Begal di Bogor
- Polisi Bongoar Kasus Pengoplosan Elpiji di Bekasi & Jakarta, 5 Dokter Ditangkap
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Ini Kode yang Dipakai Pelaku Agar Bisa Ikut Pesta Seks Sesama Jenis di Jaksel, Oalah
- Info Terkini dari Kombes Ade Soal Kasus Pesta Seks Sesama Jenis di Jakarta Selatan