Uni Irma: Kerumunan di Maumere Langgar Disiplin Prokes, Membahayakan Masyarakat dan Presiden
"Kerumunan ini tentu berpotensi meningkatkan penularan Covid-19, dan harus menjadi perhatian dan pelajaran bagi pemda setempat agar ke depan tidak boleh terjadi lagi, karena berpotensi membahayakan masyarakat dan presiden," jelas Irma.
Secara politik, kejadian ini menurut Irma tidak perlu digoreng-goreng. Apalagi dipakai sebagai senjata untuk menyerang pemerintah dan Presiden Jokowi.
Sebab, kerumunan yang terjadi murni kehendak masyarakat. "Tidak perlu digoreng, karena itu keinginan tulus rakyat," pungkas Uni Irma.
Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT, Selasa (23/2). Berbagai video yang beredar memperlihatkan massa berkerumun mendekati Kepala Negara yang berada di dalam mobil.
Baca Juga: Apa Perlu Habib Rizieq Jadi Presiden agar Tidak Diproses Hukum Seperti Jokowi?
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, kerumunan itu terjadi akibat spontanitas warga.
"Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Kebetulan mobil yang digunakan presiden atapnya dapat dibuka, sehingga presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," kata Bey.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Politikus Nadem Irma Suryani Chaniago komentari kerumunan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Maumere, NTT.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel