Unik...Angkot di Bandung Sekarang Ada Perpustakaannya
Selain itu, menyimpan buku di dalam angkot, akan membuat ruang gerak penumpang jadi lebih sempit. "Penumpang akan lebih tidak nyaman," tambahnya.
Entang bahkan menyebutkan kemungkinan tindak kejahatan dengan modus baru, membaca di angkot, padahal berniat untuk mencopet.
"Jadi pada dasarnya, bukan saya tidak setuju dengan inovasi Dishub, tapi sekarang belum waktunya memulai program baru," pungkasnya.
Salah seorang sopir angkot jurusan Margahayu-Ledeng, Utang Sayudin (53) mengatakan, hadirnya buku bacaan di dalam angkot (angkot pintar) sangat membantu penumpang yang merasa jenuh ketika kendaraan terjebak macet.
"Kalau kondisi lulintas lancar mungkin penumpang hanya sekilas membaca karena rutenya dekat. Tapi, kalau terjebak macet itu sangat membantu, mereka bisa membaca, jadi tidak bosan," jelasnya.
Utang mengaku, sejak digulirkannya program angkot pintar 2 Desember 2016 memang belum terjadi peningkatan penumpang yang signifikan serta belum berpengaruh pada pendapat.
Namun, kata dia, secara tidak langsung penumpang yang naik kendaraanya bisa menambah wawasan.
"Ya' mungkin perlu waktu, program ini juga kan belum lama. Mudah-mudahan saja nantinya banyak penumpang yang tertarik naik angkot lagi dan pendapatan juga semakin bertambah," tandasnya. (arh/mur/dil/jpnn)
BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melengkapi 14 armada angkutan umum (angkot) di Kota Bandung dengan perpustakaan mini. Program anyar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara