Unilever Bangun Pabrik Rp 500 M
Kamis, 04 Desember 2008 – 07:46 WIB
JAKARTA - Krisis memaksa sejumlah perusahaan menghentikan produksi dan merumahkan karyawan. Namun, apa yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk justru sebaliknya. Dalam situasi krisis, mereka justru melakukan ekspansi usaha dengan membangun pabrik baru yang bisa menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja. Nah, dengan berdirinya pabrik baru itu, perusahaan consumer goods yang mengelola lebih dari 30-an merek tersebut diharapkan bisa menyerap banyak tenaga kerja. "Selama 75 tahun berdiri, Unilever Indonesia sering menghadapi krisis dan tetap terus berinvestasi. Berdirinya pabrik skin care ini juga sebagai bukti bahwa iklim untuk new investment di Indonesia masih kondusif sehingga memberikan kesempatan membuka lapangan pekerjaan, " sambung Joseph Bataona, Direktur Human Resources & Corporate Relations PT Unilever Indonesia Tbk.
"Indonesia dipilih sebagai lokasi pembangunan pabrik yang kesekian kali karena berbagai pertimbangan. Terutama soal daya saing dan iklim investasi. Ini jadi bukti Indonesia tetap menjadi tempat yang menarik bagi investasi," ujar Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Maurits Lalisang, Rabu (3/12).
Pabrik baru yang dibangun adalah pabrik produk perawatan kulit (skin care). Pabrik ini berlokasi di kawasan industri Jababeka, Cikarang, dan berdiri di atas lahan seluas 10 hektare dengan luas bangunan 22.500 meter persegi. Dengan investasi awal sebesar Rp 500 miliar, pabrik ini dikalim yang terbesar di Asia. Pabrik ini sekaligus melengkapi tujuh unit pabrik Unilever Indonesia lainnya yang berada di Cikarang dan Rungkut, Surabaya.
Baca Juga:
JAKARTA - Krisis memaksa sejumlah perusahaan menghentikan produksi dan merumahkan karyawan. Namun, apa yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk justru
BERITA TERKAIT
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru