Unit Pembunuh Teroris Diburu Tim Khusus
Senin, 21 Maret 2011 – 05:35 WIB
Unit ini diduga kuat juga telah melakukan surveillance (pengamatan) cukup lama terhadap Ulil Abshar, Gories Mere, Yapto Soerjosoemarno dan Ahmad Dhani. "Mereka terlatih menggunakan identitas palsu, menyamar, membuntuti, memotret, mengambil data lawan secara rahasia. Ini juga diajarkan di kamp-kamp Mindanao," tuturnya.
Melacak sel asasin semacam ini membutuhkan kejelian dan decoy (umpan) yang rapi. "Kita mendapatkan bantuan dari teman-teman mereka sendiri," ujarnya tanpa merujuk nama. Yang dimaksud teman sendiri adalah para mantan atau narapidana terorisme yang bersedia membantu polisi memerangi terorisme.
Penyidik kini juga telah mempunyai rekaman cctv di Kantor Badan Nasional Narkotika saat buku untuk Komjen Gories Mere diantarkan oleh kurir. "Dari rekaman itu akan dicocokkan dengan sketsa Utan Kayu," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri ombes Boy Rafli Amar meminta semua pihak tenang dan bersabar menunggu pengungkapan oleh Polri. "Percayalah, tim sedang bekerja keras," kata Boy kemarin.
JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menurunkan anggota terbaik untuk memburu kelompok pelaku bom buku di Jakarta. Penyidik meyakini, teroris
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan