Universitas Australia Dituding Keruk Untung Dari Mahasiswa Internasional

Universitas Australia Dituding Keruk Untung Dari Mahasiswa Internasional
Universitas Australia Dituding Keruk Untung Dari Mahasiswa Internasional

Sebuah studi tahun 2012 tentang IELTS menemukan bahwa hanya beberapa mahasiswa internasional yang meningkatkan bahasa Inggris mereka ketika belajar di universitas Australia, sementara kemampuan bahasa Inggris mahasiswa lain benar-benar menjadi lebih buruk semakin lama mereka belajar.

Pakar pendidikan internasional, Michael Fay, mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah salah satu kontrol kualitas pertama bagi mahasiswa yang rentan terhadap standar longgar.

"Seringkali orang-orang yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut tak benar-benar memahami masalah bahasa Inggris dengan cukup baik dan menganggap bahwa mahasiswa akan entah bagaimana, melalui osmosis, meningkatkan bahasa Inggris mereka saat mereka menjalani program," jelasnya.

Sementara itu, direktur pelaksana Asosiasi Pendidikan Internasional Australia (IEAA), Phil Honeywell, memeringatkan agar tidak menaikkan nilai tes bahasa Inggris secara sewenang-wenang.

"Kami baru saja meningkatkan tingkat masuk bahasa Inggris dalam jurusan Keperawatan ke tingkat yang tak akan bisa dijangkau banyak orang Australia," katanya kepada ABC.

"Sangat ironis bahwa untuk menjadi insinyur di Australia, Anda hanya perlu lulus dengan IELTS 6,5, tetapi untuk menjadi perawat bahkan sebelum Anda memulai studi, apalagi lulus, Anda harus memiliki IELTS 7."

Dalam sebuah pernyataan kepada ABC, Menteri Pendidikan saat ini, Dan Tehan, mengatakan kemampuan bahasa mahasiswa internasional adalah masalah universitas.

"Universitas bertanggung jawab untuk memastikan mahasiswa yang mereka daftarkan memiliki keterampilan bahasa yang dibutuhkan," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News