Universitas Australia Rela Sewa Pesawat Jemput Mahasiswa Asing Kembali Kuliah


Rektor University of Canberra, Profesor Paddy Nixon menyatakan langkah ini diperlukan untuk mencoba mengembalikan kepercayaan diri Australia dalam membuka kembali perbatasannya.
Ia mengatakan para mahasiswa asing akan diminta berkumpul di negara tertentu, mungkin di Singapura, untuk selanjutnya diterbangkan dengan pesawat khusus ke Canberra.
Mereka harus membayar tiket sendiri, namun biaya karantina hotel setibanya di Canberra akan ditanggung oleh pihak universitas.
Para mahasiswa selanjutnya akan dites COVID-19 pada tahap awal dan akhir masa karatina.
Selama dalam karantina mereka akan mendapat layanan akademis dan keagamaan.
Mahasiswa asing yang akan dijemput dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, dengan mendahulukan mereka yang sudah berada di tahun terakhir perkuliahan.
Jika langkah ANU dan AC ini berhasil, maka selanjutnya akan dijadikan model bagi perguruan tinggi lainnya di Australia.
Perdana Menteri Scott Morrison mendukung rencana sejumlah universitas menjemput para mahasiswa asing yang kini masih berada di negara masing-masing untuk kembali kuliah di Australia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya