Universitas Australia Rela Sewa Pesawat Jemput Mahasiswa Asing Kembali Kuliah
Rektor University of Canberra, Profesor Paddy Nixon menyatakan langkah ini diperlukan untuk mencoba mengembalikan kepercayaan diri Australia dalam membuka kembali perbatasannya.
Ia mengatakan para mahasiswa asing akan diminta berkumpul di negara tertentu, mungkin di Singapura, untuk selanjutnya diterbangkan dengan pesawat khusus ke Canberra.
Mereka harus membayar tiket sendiri, namun biaya karantina hotel setibanya di Canberra akan ditanggung oleh pihak universitas.
Para mahasiswa selanjutnya akan dites COVID-19 pada tahap awal dan akhir masa karatina.
Selama dalam karantina mereka akan mendapat layanan akademis dan keagamaan.
Mahasiswa asing yang akan dijemput dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, dengan mendahulukan mereka yang sudah berada di tahun terakhir perkuliahan.
Jika langkah ANU dan AC ini berhasil, maka selanjutnya akan dijadikan model bagi perguruan tinggi lainnya di Australia.
Perdana Menteri Scott Morrison mendukung rencana sejumlah universitas menjemput para mahasiswa asing yang kini masih berada di negara masing-masing untuk kembali kuliah di Australia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata